Powered By Blogger

Senin, 01 November 2010

OCCUPATIONAL HYGIENE

Nama   : Restu Suci Kartika I.

NIM     : KIII 09 261

Kelas   : Kesmas B

 

Tugas Dasar-dasar Kesehatan dan Keselamatan Kerja

 

Introduction to Occupational Hygiene

International Occupational Hygiene Association (OHAS) adalah ilmu yang mempelajari tentang (anticipation) antisipasi, (recognition) pengenalan, (evaluation) evaluasi/penilaian, control dari bahaya yang muncul di tempat kerja yang mungkin bisa memberikan dampak buruk terhadap kondisi pekerja dengan mempertimbangkan dampaknya terhadap masyarakat di sekelilingnya dan di lingkungan secara umum.

Tujuan Occupational Hygine adalah untuk mencegah kesakitan (penyakit) dan kecelakaan diantara para pekerja dan anggota komunitas di sekitarnya. Departemennya diberi nama Departemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Orang yang ahli di bidang Occupational Hygine disebut sebagai seorang “Hyginist”.

Tugas utama seorang Occupational Hygine:

1.      Melakukan antisipasi  terhadap bahaya yang mungkin dampaknya dapat terjadi pada saat proses pekerjaan sedang berlangsung, operasi, equipment, serta berdasar pada aturan-aturan dalam perencanaannya dan bentuk rancangannya;

2.      Mengenal dan mengerti potensi bahaya yang bisa terjadi  contoh: agen kimia, agen fisik, dan bahaya biological ketika mereka mengadakan interaksi sesama pekerja;

3.      Mengetahui jalur masuk penyakit ke tubuh manusia. Contoh: Pestisida yang terkena kulit (kelenjar dll.) dapat mengakibatkan Dermatitis;

4.      Mampu mengukur kejadianpaparan, seberapa jauh pekerja itu terpapar dengan sesuatu yang berbahaya. Contohnya: Pestisida;

5.      Melakukan evaluasi terhadap pekerja yang ada, kemudian mampu mendisain jalan keluar jika ada masalah;

6.      Mampu mendesain atau memberikan rekomendasi terhadap masalah yang terjadi;

7.      Berpartisipasi aktif dalam menganalisis masalah manajemen;

8.      Mengerti semua aturan-aturan yang berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan pekerja;

9.      Mampu mendidik, melatih, dan memberi saran dalam segala aspek kesehatan dan keselamatan kerja;

10.  Bekerja dibanyak disiplin ilmu (multidisiplin); dan

11.  Mampu mengaplikasikan ilmunya di lapangan dengan mempertimbangkan keberlangsungan hidup.

 

Aktifitas dari seorang ahli Kesehatan dan Keselamatan Kerja:

1.      Antisipasi (Recognition). Mengenal bahaya apa saja yang dapat terjadi di tempat kerja pada saat proses kerja berlangsung;

2.      Penilaian (Evaluation). Menilai sesuatu apakah bisa diteliti atau tidak. Seperti ada tidaknya masalah yang signifikan yang bisa diteliti? Berapa lamakah pekerja terpapar suatu penyakit?

3.      Kontrol:

a.       Eliminasi: Tidak menggunakan bahan kimia yang diketahui berbahaya.

b.      Subtitusi: Mengganti produk yang berbahaya, kadar zat kimia berbahaya dikurangi.

c.       Isolasi: Menutup tempat-tempat/area yang telah diketahui berbahaya.

d.      Engineering Control:

-Menekan resiko utama;

-Memberikan tanda bahaya;

e.       Melatihkan cara kerja yang aman; dan

f.       Menggunakan alat pelindungan diri.

Kesimpulan

-      Pembelajaran ini ditujukan untuk memperkenalkan Kajian Ilmu Kesehatan dan keselamatan kerja, dan menyediakan pengetahuan praktik di lapangan/daerah-daerah yang terpapar.

-      Bagaimanapun, beberapa masalah bisa menjadi kompleks dan memerlukan penanganan dari seorang ahli kesehatan dan keselamatan kerja yang handal.

-      Contohnya, penilaian tentang sebuah akibat yang kompleks dari bahan-bahan bahaya, hanya dapat dinilai oleh seorang ahli kesehatan dan keselamatan kerja.

-      Situasi yang kompleks (rumit) ini seperti berbagai paparan zat kimia, berbagai jalur paparan, kadar racun serta bahan-bahan karsinogenik dll.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar